1 min dibaca
03 Jan
03Jan
Suara Keheningan | RP. Albertus Herwanta, O.Carm


Hari pertama tahun baru itu kaya dengan makna. Gereja Katolik selalu merayakannya sebagai Hari Raya Santa Maria, Bunda Allah dan Hari Perdamaian Dunia. Gereja Katolik ingin membuka perjalanan sepanjang tahun dengan perdamaian. Bukan perdamaian untuk diri sendiri, tetapi untuk seluruh dunia.

Maksud itu menemukan relevansi bagi masyarakat global saat ini. Bukankah perang dan konflik global masih melanda kehidupan masyarakat dunia? Maka, manusia membutuhkan Tuhan yang memberikan damai (Bilangan 6:26).

Menciptakan perdamaian adalah tanggungjawab setiap warga dunia. Pribadi, keluarga, dan pelbagai lembaga dalam masyarakat perlu mengambil bagian di dalamnya.

Perdamaian bermakna lebih dalam daripada lenyapnya senjata dan absennya perang. Damai itu pertama-tama adalah ketenangan dan ketenteraman batin. Perdamaian eksternal ditentukan oleh damai internal. Damai dalam keluarga ditentukan oleh damai anggotanya. Perdamaian dunia lahir dari hati yang damai dari warga yang menghuninya.

Perdamaian mengalir dari sumber damai, yakni hati manusia yang bersatu dengan Allah, Sumber damai sejati. Hati yang dipenuhi Allah akan menggerakkan pikiran yang teduh dan menciptakan disposisi bagi kebaikan, rasa saling percaya, dan keadilan.

Perdamaian membutuhkan keadilan. Sayangnya, keadilan manusia mengandung ketidakadilan, karena manusia yang terbatas tidak sanggup menciptakan keadilan yang sebenarnya. Hanya bila manusia menimba dari kerahiman Allah, Sang Sumber Keadilan, dia dapat menciptakan keadilan sejati.

Kenyataan itu menunjukkan betapa pentingnya melibatkan Allah dalam menciptakan keadilan dan perdamaian. Karena itu, Gereja Katolik selalu membuka tahun baru dengan merayakan Hari Perdamaian Dunia. Gereja mengekspresikan iman dan harapannya akan Allah yang sanggup menciptakan keadilan dan perdamaian.

Injil pada hari ini (Lukas 2:16-21) berbicara tentang Maria dan Yusuf serta Bayi yang terbaring di dalam palungan. Seperti para gembala, oranh diajak untuk datang menyembah Yesus, Sang Raja Damai. Semoga perjalanan sepanjang tahun ini dijiwai dengan semangat perdamaian.
Senin, 1 Januari 2024Hari Raya Santa Perawan Maria,Bunda AllahAlherwanta, O.Carm.

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.